PERKEMBANGAN
DAN PERTUMBUHAN REMJA
Dosen : Arif Bintoro Johan.
M.Pd
Disusun
oleh :
Nama : Awalia Andri Nugroho
Kelas : Pendidikan Teknik Mesin ( A )
Mata
Kuliah : Kimia Teknik
JURUSAN
PENDIDIKAN TEKNOLOGO DAN KEJURUAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2014/2015
1. PENGERTIAN REMAJA
lstilah remaja adolesence berasal dari kata
adolescere yang berarti 'tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa"
(Hurlock 1994). Masa remaja dimulai pada saat anak perempuan mengalami menstruasi
yang pertama alau menarche, sedangkan pada anak laki-laki yaitu pada saat
keluarnya cairan semen. Waktu terjadi proses kematangan seksual pada laki-laki
dan perempuan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh asupan zatgizi pada saat anak-anak.
Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun,
dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi
dan aspek fungsional. WHO memberikan definisi masa remaja mulaidi usia
t}-Z4tahun. Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan
perubahan sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak perubahan
fisik, dan pengalaman emosiyang mendalam. Masa remaja adalah masa yang penuh
dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan
hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai
bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak {Nugraha & Windy, 1997).
Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi
remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle adolescence
(14-16 tahun) dan remaja akhirllote adolescence (17-2O tahun) {Behrman,
Kliegman & Jenson, 2004). Menurut Depkes Rl (2005), masa remaja merupakan
suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda.
Beberapa ahli memberikan batasan usia remaja yang
berbeda-beda. Monks et al. (1982) mengemukakan suatu analisa yang cermat
mengenai semua aspek perkembangan dalam masa remaja yang secara global
berlangsung antara umur 12-21tahun, dengan pembagiannya: 1) 12-15 tahun
termasuk masa remaja awal, 2) 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, dan
3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Banyak para ahli.
2. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REMAJA
Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara
kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi
tertentu yang baru dari organisme/ individu. Pertumbuhan ( Growth ) adalah
berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (
gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan
metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh
: Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjarkelenjar sex
Perkembangan ( Development ) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya proses difrensiasi dari
selsel
tubuh,
jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk
perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan. Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh
individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung
secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Pada masa ini terjadi keunikon pertumbuhan
dan perkembangan korakeristiknya yaitu sebagai berikut (Husaini & Husaini
1989):
1. Pertumbuhan
fisik yang sangat cepat (adolescent growth spurtl.
2. Pertumbuhan
dan perkembangan pada remaja putri terjadi lebih awal, yaitu pada usia 11-13
tahun, sehingga pada usia 13-14 tahun remaja putri terlihat lebih tinggi dan
besar.
3. Pertumbuhan
remaja putra dan putri berbeda dalam besar dan susunan tubuh sehingga kebutuhan
gizinya pun berbeda.
4. Pertumbuhan
fisik dan pematangan fungsi-fungsi tubuh adalah proses akhir dari masa remaia.
Keadaan ini menentukan pada waktu dewasa seperti bertambah pendek atau tinggi,
lamban atau energik, ulet atau pasrah.
5. Terjadi
perubahan hormon seks.
Remaja
merupakan kelompok usia yang sedang berada dalam fase pertumbuhan yang pesat,
sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki
kegiatan jasmaniah sangat meningkat, karena pada masa inilah perhatian untuk olahraga
sedang tinggi-tingginya seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking,
dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai sumber zat gizi tidak ditingkatkan,
mungkin terjadi defisiensi terutama defisiensi vitamin-vitamin. Defisiensi
sumber energi akan menyebabkan kelompok remaja langsing bahkan kurus
(sediaoetama 2000).
Tidak
sedikit survei yang mencatat ketidakcukupan asupan zat gtzi para remaja. Mereka
bukan hanya melewatkan waktu makan (terutama sarapan) dengan alasan sibuk, tetapi
juga terlihat sangat senang mengkonsumsi junk food (Johnson et ol. t994 dalam Arisman
2004). Disamping itu, kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk mengurangi
jumlah pangan yang seharusnya dikonsumsi (Brownel et o!. 1994 dalam Arisman
2004).
Diet
tersebut disusun berdasarkan pengaruh teman-teman sebaya, bukan hasil konsultasi
dengan para ahli di bidangnya. Beberapa remaja cenderung menabukan jenis makanan
tertentu. Sikap ini terbentuk karena sifat remaja yang sering mencoba hal baru {Arisman
2004).
3.
PERKEMBANGAN
REMAJA
Fase remaja merupakan perkembangan
individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organorgan
fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut
Konpka
(Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi;
(a) remaja
awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya:15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun.
Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap
tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence),
minatminat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilainilai estetika
dan isu isu moral.
4.
PERTUMBUHAN
FISIK REMAJA
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan
yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau
semakin besar), tetapi jugamengalami kemajuan secara fungsional,
ditandaidengan
datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan
fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode
tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan
itu meliputi perubahan yang bersifat internal maupun eksternal. Pertumbuhan
internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran
besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistem kelenjar
kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi
bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran
panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya
tanda-tanda kelamin sekunder.
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata
"fisik" pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah
"pertumbuhan" saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis.
Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah fisik yang terjadi dan
merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahanperubahan ini
meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri
kelamin yang utama (primer)dan ciri kelamin kedua (sekunder).
3.1 Karakteristik Pertumbuhan Fisik
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja
seringkali menimbulkan kejutan pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya
seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi. Terkadang remaja
dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga
tidak seimbang dengan besar tubuhnya. pada remaja putri ada perasaan seolah
bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu,
seringkali gerak-gerik remaja menjadi canggung dan tidak bebas.
Pada remaja pria, pertumbuhan lekum
menyebabkan suara remaja menjadi parau atau membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan
kelenjar yang mencapai kematangan mulai berproduksi menghasilkan hormon.
Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya
yang disebabkan oleh berkembangnya hormon menyebabkan remaja pria mengalami
mimpi basah. pada remaja putri,
perkembangan
hormon menyebabkan mereka mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada
pertama kali mengalam inya, menimbulkan kegelisahan.
3.2 Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya
perubahan-perubahan fisik. Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik
tersebut, terutama dalam hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan
proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri
seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui
perubahanperubahan, baik internal maupun eksternal.
3.2.1.
Perubahan lnternal
Perubahan
yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.
Perubahan ini nantinya sangat - mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan
tersebut adalah :
a. Sistem
Pencernaan
Perut
menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus
menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
b. Sistem
Peredaran Darah
Jantung
tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas,
beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. panjang dan tebal dinding
pembuluh darah meningkat dan mencapaitingkat kematangan bilamana jantung sudah
matang.
c. Sistem
Pernafasan
Kapasitas
paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak
laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau
dua tahun setelah usia anak perempuan.
d. Sistem
Endoktrin
Kegiatan
kelenjar kelamin yanB meningkat pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan
sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar
seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipunbelum mencapai ukuran yang matang
sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan
Tubuh
Perkembangan
kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain
tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampaitulang
mencapai ukuran yang matang.
3.2.2.
Perubahan Eksternal
Perubahan
dalam tubuh seorang remaja yang,mengalami datangnya masa remaja ini terjadi
sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak.
Perubahan tersebut ialah:
a.
Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang
pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak taki-laki
kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan
makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi
cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak
yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga
pertumbuhannya terhambat.
b.
Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang
sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran
lemak pada bagianbagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan
tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan
menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat
dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadijangkung (tinggi kurus),
sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan,
maka bentuk tubuh anak menjadigemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c.
Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai
perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja
tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional.
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan
proposisi tubuh, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak
lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender).
Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
d.
Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks
mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang
sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).
e.
Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri seks sekunder yang utama,
p"rk"*b.ngannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder
tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki
sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
Adanya perbedaan perubahan fisik antara
perempuan dan laki-laki,
dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Remaja
Perempuan
Pertumbuhan
pesat umunya pada usia 10 - 11 tahun. Perkembangan payudara merupakan tanda
awal dari pubertas, dimana daerah puting susu dan sekitarnya mulai membesar,
kemudian rambut pubis muncul. Pada sepertiga anak remaja, pertumbuhan rambut
pubis terjadi sebelum tumbuhnya payudara rambut ketiak dan badan mulai tumbuh
pada usia 12 - 13 tahun, tumbuhnya rambut badan bervariasi luas. Pengeluaran
secret
vagina
terjadi pada usia t0- 13 tahun. Keringat ketiak mulai diproduksi pada usia 12 -
13 tahun, karena berkembangnya kelenjar apokrin yang juga menyebabkan keringat
ketiak mempunyai bau yang khas. Menstruasi terjadi pada usia LL - t4 tahun.
Pematangan seksual penuh remaja perempuan terjadi pada usia 16 tahun, sedang
pada laki-laki pematangan seksual penuh terjadi pada usia 17 - 18 taun.
Stadium
Pubertas Pada perempuan
a. Pertumbuhan
buah dada (payudara)
Pada saat pubertas, buah dada berkembang.
Petumbuhan buah dada dapat dipakai sebagai salah satu indicator maturitas
perempuan.
Pertumbuhan
payudara dapat diurutkan sebagai berikut:
Tabel
1. Stadium Pubertas Pada Perempuan
Stadium
I
|
Hanya
berupa penonjolan puting dan sedikit
pembengkakan
jejaring di bawahnya, stadium ini terjadi pada usia LO-Lztahun
|
Stadium
II
|
Payudara
mulai areola (daerah hitam disekitar puting), perluasan areola sedikit
membesar disekitar puting dan disertai dengan
|
Stadium III
|
Areola,
puting susu dan jejaring payudara nampak semakin menonjol dan membesar,
tetapi areola dan puting masih belum tampak terpisah dari jejaring sekitarnya.
|
Stadium
IV
|
Puting
susu dan areola tampak menonjol dari jejaring sekitarnya.
|
Stadium
V
|
Stadium
matang, papila menonjol, areola melebar,jejaring payudara membesar dan
menonjol membentuk payudara dewasa.
|
Salah satu buah dada dapat tumbuh lebih besar
dari yang lain, namun perbedaannya tidak terlalu mencolok. Harus diingat, besar
kecilnya payudara dipengaruhi factor keturunan, dan dapat berbeda dari generasi
ke generasi dalam kelua rga.
Daerah puting susu merupakan daerah seksual
yang sensitive. Pada perempuan yang sudah mempunyai anak, buah dada memproduksi
dan menyimpan air susu ibu (ASl), yaitu makanan bayi yang paling utama dan seharusnya
diberikan pertama kali ke bayi. Kemampuan memproduksi ASI tidak dipengaruhi
oleh besar kecilnya payudara.
b. Pertumbuhan
Rambut
Problem lain yang mungkin terjadi pada
pubertas adalah pertumbuhan
rambut.
Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut atau tumbuh
kumis
yang tipis, hal ini merupakan variasi yang normal. Rambut yang lepas secara
berlebihan dapat terjadi, dan akan hilang dengan sendirinya.
Pertumbuhan
rambut pubis yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel2.
Stadium Pertumbuhan Rambut pubis
Stadium I
|
Bulu
halus pubis, tetapitidak mencapai dindine abdomen
|
Stadium II
|
Pertumbuhan
rambut tipis panjang, halus agak kehitaman
atau
sedikit keqiting, tampak sepanjang labia.
|
Stadium III
|
Rambut
lebih gelap, lebih kasar, keriting, Aan rnetu"s
sampai
batas pubis.
|
Stadium IV
|
Rambut
sudah semakin dewasa, tetapi tak ada pertumbuhan ke permukaan medial paha.
|
Stadium V
|
Rambut
pubis dewasa, terdistribusi dalam bentuk segitiga
terbalik,
penyebaran mencapai bagian medial paha
|
b.
Remaja laki-laki
Pertumbuhan pesat umunya terjadi pada usia
L2-L3 tahun, dimana
penis
mulai membesar. pada usia rL - 12 tahun, testis dan skrotum
membesar,
kulit skrotum menjadi gelap, dan rambut pubis mulai tumbuh.
Ejakulasi
mulai terjadi pada usia 13 - 14 tahun. Ditandai dengan keluarnya
mucus
cair dari lubang penis setelah penis memanjang. Rambut ketiak, rambut badan,
kumis, cambang dan jenggot tumbuh pada usia 13 - 15
tahun,
dan pertumbuhannya pada badan sangat bervariasi, mulai dari perut hingga ke
dada, perkembangan kerenjar ketiak, yaitu kelenjar apokrin meningkatkan
produksi keringat di ketiak dan menimbulkan bau badan dewasa. suara parau
timbul saat usia 14 - 1s tahun. setahun sebelum suara pecah, jakun mulai
tumbuh.
Stadium
Pubertas pada taki-laki
selama masa pubertas, testis menjadi lebih
besar, spermatozoa mulai terbentuk, dan pada prinsipnya pada saat tersebut
system reproduksi telah matang dan mulai berfungsi. Remaja laki-laki mulai
mengalami mimpierotis yang mengakibatkan keluarnya spermatozoa (mimpi basah).
Peristiwa inilah yang dipakai sebagaitanda mulainya pubertas. Awal pubertas
pada remaja laki-laki biasanya dimulai pada usia 10 - 13 tahun. saat mulai
pubertas sampai dewasa, biasanya memerlukan waktu sekitar 4 tahun, yang stadiumnya
dilihat darialat kelamin dan rambut pubisnya.
Tabel3. Stadium Pubertas Pada laki-taki
Stadium
I
|
Umur
10
- 11 tahun
|
Ukuran
penis, testis, dan skrotum masih sama dengan anak-anak.
|
Stadium
II
|
Umur
12
– 13 tahun
|
Skrotum
dan testis membesar, terdapat
perubahan
permukaan kulit skrotum yang
menjadi
benararna lebih gelap.
|
Stadium
III
|
Umur
13
- 14 tahun
|
Penis
tumbuh menjadi panjang dan testis
semakin
besar. Sejalan dengan semakin
bertambah
panjangnya penis, kepala penis
menjadi
lebih besar dan benrvarna semakin
gelap.
Rambut pubis menjadi lebih banyak dan disekitar penis 'lebih tebal.
Kadang-kadang mulaitimbul kumis.
|
Stadium
IV
|
Umur
14
- 15 tahun
|
Penis
terus makin panjang, dan tebalnya mulai semakin' tebal. Pembesaran testis
terus berlanjut. Rambut pubis menjadi lebih
mendekati
rambut dewasa, tebal, kasar dan
keriting.
Di sini mulai terjadi ejakuasi pertama kali, mimpi basah. Rambut di lengan
bawah mulai tumbuh, demikian juga rambut pada daerah muka. Suara menjadilebih
dalam.
|
Stadium
V
|
Umur
16
tahun
|
Pada
saat ini remaja mencapai tinggi dewasa, demikian juga dengan ukuran penis dan
testis. Rambut mulai tumbuh di badan, dan makin lama semakin banyak, di
samping juga rambut pubis dan lengan bawah. Rambut pubis terdistribusi
berbentuk segitiga terbalik. Rambut daerah muka sudah mulai berhenti pertumbuhannya.
Perubahan hormon juga
menyebabkan
perubahan tingkah laku anak
dan
pembesaran payudara untuk sementara. Adanya perubahan ini tidak perlu
dicemaskan, karena ini akan hilang sendiri setelah dua tahun. Anak laki-laki
akan sering terjadi ereksi tidak terkendali dan lebih sering mengalami mimpi
basah.
|
Pada
tabel di bawah ini dapat terlihat perbedaan perubahan fisik antara
remaja
perempuan dan remaJa laki-laki:
Tabel4. Perubahan Fisik remaja
Tabel5. Perbedaan Tahapan tumbuh
kembang masa remaja
Variabel
|
RemaJa awal
|
RemaJa menengah
|
RemaJa laniut
|
Usia
|
10
- 13
|
13
- 16
|
17
- 20
|
Matuarasi
Seks
|
1
- 2
|
3
- 4
|
5
|
Somatik
|
Karakteristik
seksual
sekunder,
percepatan
tumbuh
|
Percepatan
tinggi badan,
bentuk
tubuh, jerawat,
bau
badan, haid
pertama,
mimpi basah,
eksoerimen
|
Pertumbuhan
melambat
|
Seksual
|
Tertarik
masalah
seksual
|
Banyak
bertanya,
berpihak
pada diri
sendiri,
berusaha untuk
mendapatkan
otonomi
|
Klonsolidasi
identitas
seksual
|
Kognitif
dan
Moral
|
Operasional
konkriq
moral
konvensional
|
Dealisme
Dan
absolute
|
|
Keluarga
|
Ambivalen
|
Lebih
bebas,
keluarga
memberikan
rasa
aman
|
|
Teman
sebaya
|
Teman
sesama
jenis
kelamin
|
Teman
sebaya lebih
dipentingkan
|
Lebih
intim,
lebihkomitmen
|
3.3.
Kondisi - Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan
fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik
pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi
yang mempengaruhi sebagai berikut :
3.3.1 Pengaruh Keluarga
Pengaruh
keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor
keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya,
sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan
panjang. Faktor lingkungan ak-an membantu menentukan tercapai
tidaknya
perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
3.3.2
Pengaruh Gizi
Anak
yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggitubuhnya dan sedikit
lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan
gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian
rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa
remaja.
3.3.3
Gangguan Emosional
Anak
yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid
adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Eila terjadi hal demikian
pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai
berat
tubuh yang seharusnya.
3.3.4
Jenis Kelamin
Anak
laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali
pada usia 12 - 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan
lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang
dan
otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat
kematangannya dari pada laki-laki .
3.3.5
Status Sosial Ekonomi
Umumnya
anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung
lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi
rendah.
3.3.6
Kesehatan
Kesehatan sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan fisik remaja, remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit,
biasanya memiliki tubuh yang tinggi dan berat atau besar yang sering sakit.
3.3.7
Kecerdasan
Amat
berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik sehat dan jarang sakit, biasanya
memiliki tubuh besar dibanding yang sering sakit. remaja. Remaja yang lebih
tinggi oleh faktor kematangan. Saat kematangan belum Pada umumnya, anak yan kecerdasannya
lebih tinggi atau berprestasi di sekolah biasanya lebih gemuk dan berai daripada
anak yang kecerdasannya rendah.
3.3.8
Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan
psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahanperubahan fisik. Di
antara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan
makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alatalat reproduksi(ditandaidengan
haid pada perempuan dan "mimpipertama', pada anak laki-laki ), dan
tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Ada
pula sejumlah faktoryang mempengaruhipertumbuhan fisik individu, yaitu:
1.
Faktor lnternal
a) Sifat
Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak
cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika ayah dan ibunya
atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya.
b) Kematangan
Pertumbuhan fisik
seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak
itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai,
pertum buhan itu tetap seperti tenangguhkan.
2.
Faktor Eksternal
a) Kesehatan
Anak
yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat, sebaliknya anak
yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.
b) Makanan
Anak
yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi
pertumbuhannya akan lancar.
c) Stimulasi
lingkungan
lndividu
yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan
berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. Adapun sebenarnya mengenai
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah dijelaskan di muka, pada
bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik tersebut.
5.
PERBEDAAN
INDIVIDU DATAM PERTUMBUHAN FISIK
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan
perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal ( 12/13 - 17/18 tahun
). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan
remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga
mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan
cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang
dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi
fiangkung). wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan
sebagainya.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang
semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan
fisik itu akan sangat bervariasi' Perbedaan faktor keturunan, kondisi
kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan
pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan yang
mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat daripada
anak yang sering sakit_sakitan.
Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan
yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri
lebih cepat pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada
suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak
perempuan. lni tidak berarti bahwa semua anak laki-laki pasti lebih tinggi dan
besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak
perempuan
yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-lakiyang pendek dan kecil.
6.
INSTRUMEN
PERTUMBUHAN (PENITAIAN PERTUMBUHAN} REMAJA
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh
seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan
(absorbsi), dan utilisasi (utitizationl zat gizi makanan. Penilaian terhadap
status gizi seseorang atau sekelompok orang akan menentukan apakah orang atau
sekelompok orang tersebut memiliki status gizi yang baik
atau
tidak (Riyadi 2001). Supariasa et dl. (2OO1) menyatakan status gizi adalah
keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat
gizi dari makanan dalam jagka waktu yang lama. Penilaian status gizi secara
langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis,
biokimia, dan biofisik.
Status gizi seseorang atau
sekelompok orang tidak selalu sama dari masa ke masa karena merupakan interaksi
dari berbagaifaktor. Menurut Riyadi(2001), faktor yang secara langsung
mempengaruhi status gizi adalah konsumsi pangan dan status kesehatan. Keadaan
status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan. Kebanyakan
dari mereka konsumsi zat gizinya rendah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan makanan
atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing {Karyadi 1995}. Jika
konsumsi makan seorang remaja kurang dari angka kecukupan yang dianjurkan dan
hal ini berangsur-angsur lama, maka akan berpengaruh terhadap status gizi
remaja. Status gizi dapat diketahui dengan beberapa cara yaitu melalui
penilaian konsumsi pangan, antropometri, biokimia, dan klinis. Setiap cara
penilaian status gizi tersebut melengkapicara yang lainnya, dengan demikian membantu
dalam penyediaan indikator tambahan untuk mendukung penilaian yang lebih
lengkap (Riyadi 1995).
Antropometri sudah digunakan pada
remaja dalam konteks yang berhubungan dengan status gizi dan kesehatan. IMT
direkomendasikan sebagai dasar indikator antropometri untuk kekurusan
(thinness) dan overweight pada masa remaja. BB/U dianggap tidak informatif atau
menyesatkan bila tidak ada informasi tentan g TB/U. Pendekatan konvesional
terhadap kombinasi penggunaan BB/U dan TB/U untuk menilai massa tubuh dianggap
aneh dan memberikan hasil yang bias. Data referensi BBfl-B memiliki keuntungan
karena tidak memerlukan informasi tentang umur kronologis. Tetapi, hubungan
BB/TB berubah secara dramatis menurut umur dan menurut status kematangan
seksualselama
remaja (Riyadi 2001). Karena berbagai keterbatasan tersebut, IMT menurut umur
(|MT/U) direkomendasikan sebagai indikator
terbaik
untuk remaja. lndikator ini memerlukan informasi tentang umur. lndikator
inijuga sudah divalidasi sebagai indikator lemak tubuh total pada persentil
atas, dan indikator ini juga sejalan dengan indikatorindikator
yang
direkomendasikan untuk orang dewasa. lndeks massa tubuh diukur dengan mengguna
kan rum us I MT=BB/IB 2 (kg/ m2).
Status gizi kelompok orang
ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dengan menghitung angka nilai
hasil penimbangan dibandingkan dengan angka rata-rata atau median dan standar
deviasi (sD) dari suatu angka acuan standar WHo. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui nilai Z-skor adalah (supariasa et al.2001);
Z-skor
= 

Rumus di atas dapat digunakan untuk
menghitung nilai z-skor dari suatu nilai IMT/u. Nilai Z-Skor yang diperoleh
kemudian dapat digunakan untuk menentukan jenis status gizi anak umur di atas 5
tahun sampai 19 tahun.
Untuk mengukur status gizi remaja digunakan
berbagai cara, antara lain dengan menggunakan standar NCHS-wHO bagi remaja atau
dengan menggunakan lndeks Massa Tubuh (lMT).
Alat
ukur yang digunakan
Untuk
mengukur tinggi badan biasanya digunakan alat yang disebut Microtoise dan untuk
mengukur berat badan menggunakan Timbangan rnjak.
Mengukur
tinggi badan
1. Posisikan
anak berdiritegak lurus di bawah microtoise membelakangidinding.
2. Posisikan
kepala anak berada di bawah alat geser microtoise dan pandangan lurus ke depan.
3. Posisikan
anak tegak bebas dan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat serta tumit
menempel di dinding.
4. Posisikan
kedua lutut dan tumit dalam keadaan rapat
5. Tarik
kepala microtoise sampaipuncak kepala anak
6. Baca
angka pada jendela baca yang berada pada garis merah, dan mata pembaca harus sejajar
dengan garis merah.
Mengukur
berat badan
1. Letakkan
timbangan di tempat yang datar, kemudian pastikan posisi bandul pada angka nol
dan jarum dalam keadaan seimbang.
2. Tanggalkan
alas kaki dan jangan menggunakan pakaian yang tebal atau berlebihan, sehingga
mempengaruhi berat badan
3. Timbanglah
berat badan dengan melihat skala yang terdapat pada timbangan atau menggeser
bandultimbangan sampai memperoleh berat badan yang sesungguhnya.
Cara mengukur KEK dengan menggunakan UIA Pengukuran
lingkar lengan atas (Lll-A) untuk mengetahui risiko kekurangan
energy
kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat
digunakan untuk memantau perubahan status gizidalam jangka pendek.
Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika
tidak tersedia dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai
penjahit pakaian.
Hal-halyang perlu diperhatikan dalam
pengukuran LILA
1. Pengukuran
dilakukan rdibagian tengah bahu dan siku lengan kiri,
2. Lengan
harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak
tegang atau kencang.
3. Alat
pengukur dalam keadaan baik dalam artitidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga
permukaannya sudah tidak rata.
7.
ISTILAH-ISTILAH
DALAM PERTUMBUHAN REMAJA
a) Adolesens
: masa remaja
b) lmaturitas
emosi : perkembangan emosi seseorang yang belum matang sesuai usianya.
c) Menarche
: haid atau menstruasi pertama pada seorang anak
d) Perkembangan
psikososiar : perkembangan mentar emosionar
e) Tingkat
maturitas keramin: tingkat petumbuhan dan perkembangan ciri_ciri kelamin atau
seksualsekunder pada anak remaja.
8.
EVALUASI
PERTUMBUHAN REMAJA
Dengan IMT' akan
diketahui apakah berat badan seseorang remaja kurus' dikatakan normal atau
gemuk' Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan indeks antropometri
dan menggunakan indeks massa tubuh menurut umur (|MT/U) anak. untuk menghitung
IMT dapat digunakan rumus sebagai berikut:
IMT
= 

lndeks
IMT/U menurut WHO 2007 adarah sebagai berikut:
No
|
Katagori
|
Z
score (SD)
|
1
|
Sangat
gemuk
|
>2
SD
|
2
|
Gemuk
|
>1SDs/d<ZSO
|
3
|
Normal
|
≥-2SDs/d≤1SD
|
4
|
Kurus
|
≥-3SDs/d.<-SD
|
5
|
Sangat
Kurus
|
<-SD
|
contoh:
Eko dengan tinggi badan 14g cm mempunyai berat badan 3g kg, Umur 14 tahun (186
bulan) maka tMT Eko adalah :

|MT/U Eko berdasarkan tabel
Baku IMT menurut umur dan Jenis Kelamin (10-18
thn) : Adalah Normal
KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut
bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsitubuh, melainkan juga meliputi
perubahan ciri-ciri yang.terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki
maupun perem pua n, pe ruba ha n fisik mengikuti uruta n-urutan terte ntu.
Faktor-faktor
internar dan eksternar yang semuanya ikut mempengaruhi
pertumbuhan
individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi'
Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan
menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu.
SUMBER
KUTIPAAN
1. https://www.google.co.id/search?q=cara+menimbang&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=2oEiVf6ePI-_uASl4YLQAQ&ved=0CAcQ_AUoAQ#imgdii=_&imgrc=aKlgQXu25p6UwM%253A%3BZm6eIsnT5c3VUM%3Bhttp%253A%252F%252Fwww.womenshealth.co.id%252Fimages%252Farticle%252F14%252F004./jam:08.03.tanggal;6-Apr-15
3. https://www.google.co.id/search?q=pertumbuhan%20remaja&gws_rd=ssl.
./jam:08.03.tanggal;6-Apr-15
4. https://4stoety.wordpress.com/2012/10/16/perkembangan-remaja/./jam:08.03.tanggal;6-Apr-15