Jumat, 10 April 2015

Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja_Andrie Nugroho

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN REMJA
Dosen                        : Arif Bintoro Johan. M.Pd


Disusun oleh :
Nama                         : Awalia Andri Nugroho
Kelas                          : Pendidikan Teknik Mesin ( A )
Mata Kuliah                : Kimia Teknik


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGO DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2014/2015
1.    PENGERTIAN REMAJA
lstilah remaja adolesence berasal dari kata adolescere yang berarti 'tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa" (Hurlock 1994). Masa remaja dimulai pada saat anak perempuan mengalami menstruasi yang pertama alau menarche, sedangkan pada anak laki-laki yaitu pada saat keluarnya cairan semen. Waktu terjadi proses kematangan seksual pada laki-laki dan perempuan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh asupan zatgizi pada saat anak-anak.
Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. WHO memberikan definisi masa remaja mulaidi usia t}-Z4tahun. Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan perubahan sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak perubahan fisik, dan pengalaman emosiyang mendalam. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi kehidupan mereka kelak {Nugraha & Windy, 1997).
Dari segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle adolescence (14-16 tahun) dan remaja akhirllote adolescence (17-2O tahun) {Behrman, Kliegman & Jenson, 2004). Menurut Depkes Rl (2005), masa remaja merupakan suatu proses tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa muda.
Beberapa ahli memberikan batasan usia remaja yang berbeda-beda. Monks et al. (1982) mengemukakan suatu analisa yang cermat mengenai semua aspek perkembangan dalam masa remaja yang secara global berlangsung antara umur 12-21tahun, dengan pembagiannya: 1) 12-15 tahun termasuk masa remaja awal, 2) 15-18 tahun termasuk masa remaja pertengahan, dan 3) 18-21 tahun termasuk remaja akhir. Banyak para ahli.

2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA
Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu. Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Contoh : Bertambah tinggi, bertambah berat badan dan tumbuhnya kelenjarkelenjar sex
Perkembangan ( Development ) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adaanya proses difrensiasi dari selsel
tubuh, jaringan tubuh, organorgan dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masingmasing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk perkemabngan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Perkembangan disini di artikan sebagai perubahan yang dialami oleh individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya (matury) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Pada masa ini terjadi keunikon pertumbuhan dan perkembangan korakeristiknya yaitu sebagai berikut (Husaini & Husaini 1989):
1.    Pertumbuhan fisik yang sangat cepat (adolescent growth spurtl.
2.    Pertumbuhan dan perkembangan pada remaja putri terjadi lebih awal, yaitu pada usia 11-13 tahun, sehingga pada usia 13-14 tahun remaja putri terlihat lebih tinggi dan besar.
3.    Pertumbuhan remaja putra dan putri berbeda dalam besar dan susunan tubuh sehingga kebutuhan gizinya pun berbeda.
4.    Pertumbuhan fisik dan pematangan fungsi-fungsi tubuh adalah proses akhir dari masa remaia. Keadaan ini menentukan pada waktu dewasa seperti bertambah pendek atau tinggi, lamban atau energik, ulet atau pasrah.
5.    Terjadi perubahan hormon seks.
Remaja merupakan kelompok usia yang sedang berada dalam fase pertumbuhan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmaniah sangat meningkat, karena pada masa inilah perhatian untuk olahraga sedang tinggi-tingginya seperti atletik, mendaki gunung, sepak bola, hiking, dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai sumber zat gizi tidak ditingkatkan, mungkin terjadi defisiensi terutama defisiensi vitamin-vitamin. Defisiensi sumber energi akan menyebabkan kelompok remaja langsing bahkan kurus (sediaoetama 2000).
Tidak sedikit survei yang mencatat ketidakcukupan asupan zat gtzi para remaja. Mereka bukan hanya melewatkan waktu makan (terutama sarapan) dengan alasan sibuk, tetapi juga terlihat sangat senang mengkonsumsi junk food (Johnson et ol. t994 dalam Arisman 2004). Disamping itu, kekhawatiran menjadi gemuk telah memaksa mereka untuk mengurangi jumlah pangan yang seharusnya dikonsumsi (Brownel et o!. 1994 dalam Arisman 2004).
Diet tersebut disusun berdasarkan pengaruh teman-teman sebaya, bukan hasil konsultasi dengan para ahli di bidangnya. Beberapa remaja cenderung menabukan jenis makanan tertentu. Sikap ini terbentuk karena sifat remaja yang sering mencoba hal baru {Arisman 2004).
3.    PERKEMBANGAN REMAJA
Fase remaja merupakan perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organorgan
fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Menurut Konpka
(Pikunas, 1976) masa remaja ini meliputi;
(a)  remaja awal: 12-15 tahun; (b) remaja madya:15-18 tahun; (c) remaja akhir: 19-22 tahun. Sementara Salzman mengemukakan, bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian (independence), minatminat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilainilai estetika dan isu isu moral.

4.    PERTUMBUHAN FISIK REMAJA
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi jugamengalami kemajuan secara fungsional,  
ditandaidengan datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.
Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistem kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder.
Sebenarnya tanpa ada tambahan kata "fisik" pun itu tidak menjadi persoalan, karena istilah "pertumbuhan" saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahanperubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer)dan ciri kelamin kedua (sekunder).
3.1 Karakteristik Pertumbuhan Fisik
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada diri remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi. Terkadang remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerak-gerik remaja menjadi canggung dan tidak bebas.
            Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan mulai berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik kepada lawan jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya hormon menyebabkan remaja pria mengalami mimpi basah. pada remaja putri,
perkembangan hormon menyebabkan mereka mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalam inya, menimbulkan kegelisahan.
            3.2 Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahanperubahan, baik internal maupun eksternal.
3.2.1. Perubahan lnternal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar. Perubahan ini nantinya sangat - mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah :
a.    Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b.    Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapaitingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c.    Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
d.    Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yanB meningkat pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipunbelum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e.    Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampaitulang mencapai ukuran yang matang.

3.2.2. Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang,mengalami datangnya masa remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak taki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagianbagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadijangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadigemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).
e. Ciri-ciri Seks Sekunder
ciri-ciri seks sekunder yang utama, p"rk"*b.ngannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
Adanya perbedaan perubahan fisik antara perempuan dan laki-laki,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Remaja Perempuan
Pertumbuhan pesat umunya pada usia 10 - 11 tahun. Perkembangan payudara merupakan tanda awal dari pubertas, dimana daerah puting susu dan sekitarnya mulai membesar, kemudian rambut pubis muncul. Pada sepertiga anak remaja, pertumbuhan rambut pubis terjadi sebelum tumbuhnya payudara rambut ketiak dan badan mulai tumbuh pada usia 12 - 13 tahun, tumbuhnya rambut badan bervariasi luas. Pengeluaran secret
vagina terjadi pada usia t0- 13 tahun. Keringat ketiak mulai diproduksi pada usia 12 - 13 tahun, karena berkembangnya kelenjar apokrin yang juga menyebabkan keringat ketiak mempunyai bau yang khas. Menstruasi terjadi pada usia LL - t4 tahun. Pematangan seksual penuh remaja perempuan terjadi pada usia 16 tahun, sedang pada laki-laki pematangan seksual penuh terjadi pada usia 17 - 18 taun.

Stadium Pubertas Pada perempuan
a.    Pertumbuhan buah dada (payudara)
Pada saat pubertas, buah dada berkembang. Petumbuhan buah dada dapat dipakai sebagai salah satu indicator maturitas perempuan.
Pertumbuhan payudara dapat diurutkan sebagai berikut:
Tabel 1. Stadium Pubertas Pada Perempuan
Stadium I
Hanya berupa penonjolan puting dan sedikit
pembengkakan jejaring di bawahnya, stadium ini terjadi pada usia LO-Lztahun
Stadium II
Payudara mulai areola (daerah hitam disekitar puting), perluasan areola sedikit membesar disekitar puting dan disertai dengan
Stadium III
Areola, puting susu dan jejaring payudara nampak semakin menonjol dan membesar, tetapi areola dan puting masih belum tampak terpisah dari jejaring sekitarnya.
Stadium IV
Puting susu dan areola tampak menonjol dari jejaring sekitarnya.
Stadium V
Stadium matang, papila menonjol, areola melebar,jejaring payudara membesar dan menonjol membentuk payudara dewasa.


Salah satu buah dada dapat tumbuh lebih besar dari yang lain, namun perbedaannya tidak terlalu mencolok. Harus diingat, besar kecilnya payudara dipengaruhi factor keturunan, dan dapat berbeda dari generasi ke generasi dalam kelua rga.
Daerah puting susu merupakan daerah seksual yang sensitive. Pada perempuan yang sudah mempunyai anak, buah dada memproduksi dan menyimpan air susu ibu (ASl), yaitu makanan bayi yang paling utama dan seharusnya diberikan pertama kali ke bayi. Kemampuan memproduksi ASI tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya payudara.
b.    Pertumbuhan Rambut
Problem lain yang mungkin terjadi pada pubertas adalah pertumbuhan
rambut. Beberapa anak perempuan dapat tumbuh rambut atau tumbuh
kumis yang tipis, hal ini merupakan variasi yang normal. Rambut yang lepas secara berlebihan dapat terjadi, dan akan hilang dengan sendirinya.
Pertumbuhan rambut pubis yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel2. Stadium Pertumbuhan Rambut pubis
Stadium I
Bulu halus pubis, tetapitidak mencapai dindine abdomen
Stadium II
Pertumbuhan rambut tipis panjang, halus agak kehitaman
atau sedikit keqiting, tampak sepanjang labia.
Stadium III
Rambut lebih gelap, lebih kasar, keriting, Aan rnetu"s
sampai batas pubis.
Stadium IV
Rambut sudah semakin dewasa, tetapi tak ada pertumbuhan ke permukaan medial paha.
Stadium V
Rambut pubis dewasa, terdistribusi dalam bentuk segitiga
terbalik, penyebaran mencapai bagian medial paha


b. Remaja laki-laki
Pertumbuhan pesat umunya terjadi pada usia L2-L3 tahun, dimana
penis mulai membesar. pada usia rL - 12 tahun, testis dan skrotum
membesar, kulit skrotum menjadi gelap, dan rambut pubis mulai tumbuh.
Ejakulasi mulai terjadi pada usia 13 - 14 tahun. Ditandai dengan keluarnya
mucus cair dari lubang penis setelah penis memanjang. Rambut ketiak, rambut badan, kumis, cambang dan jenggot tumbuh pada usia 13 - 15
tahun, dan pertumbuhannya pada badan sangat bervariasi, mulai dari perut hingga ke dada, perkembangan kerenjar ketiak, yaitu kelenjar apokrin meningkatkan produksi keringat di ketiak dan menimbulkan bau badan dewasa. suara parau timbul saat usia 14 - 1s tahun. setahun sebelum suara pecah, jakun mulai tumbuh.

    

Stadium Pubertas pada taki-laki
selama masa pubertas, testis menjadi lebih besar, spermatozoa mulai terbentuk, dan pada prinsipnya pada saat tersebut system reproduksi telah matang dan mulai berfungsi. Remaja laki-laki mulai mengalami mimpierotis yang mengakibatkan keluarnya spermatozoa (mimpi basah). Peristiwa inilah yang dipakai sebagaitanda mulainya pubertas. Awal pubertas pada remaja laki-laki biasanya dimulai pada usia 10 - 13 tahun. saat mulai pubertas sampai dewasa, biasanya memerlukan waktu sekitar 4 tahun, yang stadiumnya dilihat darialat kelamin dan rambut pubisnya.
Tabel3. Stadium Pubertas Pada laki-taki
Stadium I
Umur
10 - 11 tahun
Ukuran penis, testis, dan skrotum masih sama dengan anak-anak.
Stadium II
Umur
12 – 13 tahun
Skrotum dan testis membesar, terdapat
perubahan permukaan kulit skrotum yang
menjadi benararna lebih gelap.
Stadium III
Umur
13 - 14 tahun
Penis tumbuh menjadi panjang dan testis
semakin besar. Sejalan dengan semakin
bertambah panjangnya penis, kepala penis
menjadi lebih besar dan benrvarna semakin
gelap. Rambut pubis menjadi lebih banyak dan disekitar penis 'lebih tebal. Kadang-kadang mulaitimbul kumis.
Stadium IV
Umur
14 - 15 tahun
Penis terus makin panjang, dan tebalnya mulai semakin' tebal. Pembesaran testis terus berlanjut. Rambut pubis menjadi lebih
mendekati rambut dewasa, tebal, kasar dan
keriting. Di sini mulai terjadi ejakuasi pertama kali, mimpi basah. Rambut di lengan bawah mulai tumbuh, demikian juga rambut pada daerah muka. Suara menjadilebih dalam.
Stadium V
Umur
16 tahun
Pada saat ini remaja mencapai tinggi dewasa, demikian juga dengan ukuran penis dan testis. Rambut mulai tumbuh di badan, dan makin lama semakin banyak, di samping juga rambut pubis dan lengan bawah. Rambut pubis terdistribusi berbentuk segitiga terbalik. Rambut daerah muka sudah mulai berhenti pertumbuhannya. Perubahan hormon juga
menyebabkan perubahan tingkah laku anak
dan pembesaran payudara untuk sementara. Adanya perubahan ini tidak perlu dicemaskan, karena ini akan hilang sendiri setelah dua tahun. Anak laki-laki akan sering terjadi ereksi tidak terkendali dan lebih sering mengalami mimpi basah.

Pada tabel di bawah ini dapat terlihat perbedaan perubahan fisik antara
remaja perempuan dan remaJa laki-laki:
Tabel4. Perubahan Fisik remaja

            Tabel5. Perbedaan Tahapan tumbuh kembang masa remaja
Variabel
RemaJa awal
RemaJa menengah
RemaJa laniut
Usia
10 - 13
13 - 16
17 - 20
Matuarasi
Seks
1 - 2
3 - 4
5
Somatik
Karakteristik
seksual sekunder,
percepatan
tumbuh
Percepatan tinggi badan,
bentuk tubuh, jerawat,
bau badan, haid
pertama, mimpi basah,
eksoerimen
Pertumbuhan
melambat
Seksual
Tertarik masalah
seksual
Banyak bertanya,
berpihak pada diri
sendiri, berusaha untuk
mendapatkan otonomi
Klonsolidasi
identitas
seksual
Kognitif dan
Moral
Operasional konkriq
moral konvensional

Dealisme
Dan absolute
Keluarga
Ambivalen

Lebih bebas,
keluarga
memberikan
rasa aman
Teman sebaya
Teman sesama
jenis kelamin
Teman sebaya lebih
dipentingkan
Lebih intim,
lebihkomitmen

3.3. Kondisi - Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
3.3.1 Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan ak-an membantu menentukan tercapai
tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
3.3.2 Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggitubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3.3.3 Gangguan Emosional
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Eila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai
berat tubuh yang seharusnya.
3.3.4 Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 - 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang
dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
3.3.5 Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
3.3.6 Kesehatan
            Kesehatan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja, remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang tinggi dan berat atau besar yang sering sakit.
3.3.7 Kecerdasan
Amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh besar dibanding yang sering sakit. remaja. Remaja yang lebih tinggi oleh faktor kematangan. Saat kematangan belum Pada umumnya, anak yan kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi di sekolah biasanya lebih gemuk dan berai daripada anak yang kecerdasannya rendah.
3.3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahanperubahan fisik. Di antara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alatalat reproduksi(ditandaidengan haid pada perempuan dan "mimpipertama', pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.
Ada pula sejumlah faktoryang mempengaruhipertumbuhan fisik individu, yaitu:
1. Faktor lnternal
a)    Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika ayah dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya.
b)    Kematangan
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertum buhan itu tetap seperti tenangguhkan.
2. Faktor Eksternal
a)    Kesehatan
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat, sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya.
b)     Makanan
Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar.
c)    Stimulasi lingkungan
lndividu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. Adapun sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik tersebut.

5.    PERBEDAAN INDIVIDU DATAM PERTUMBUHAN FISIK
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal ( 12/13 - 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi fiangkung). wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya.
Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi' Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan yang mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit_sakitan.
Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. lni tidak berarti bahwa semua anak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak
perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-lakiyang pendek dan kecil.

6.    INSTRUMEN PERTUMBUHAN (PENITAIAN PERTUMBUHAN} REMAJA
Status gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan (absorbsi), dan utilisasi (utitizationl zat gizi makanan. Penilaian terhadap status gizi seseorang atau sekelompok orang akan menentukan apakah orang atau sekelompok orang tersebut memiliki status gizi yang baik
atau tidak (Riyadi 2001). Supariasa et dl. (2OO1) menyatakan status gizi adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jagka waktu yang lama. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
            Status gizi seseorang atau sekelompok orang tidak selalu sama dari masa ke masa karena merupakan interaksi dari berbagaifaktor. Menurut Riyadi(2001), faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah konsumsi pangan dan status kesehatan. Keadaan status gizi remaja pada umumnya dipengaruhi oleh pola konsumsi makan. Kebanyakan dari mereka konsumsi zat gizinya rendah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan makanan atau membatasi sendiri makanannya karena faktor ingin langsing {Karyadi 1995}. Jika konsumsi makan seorang remaja kurang dari angka kecukupan yang dianjurkan dan hal ini berangsur-angsur lama, maka akan berpengaruh terhadap status gizi remaja. Status gizi dapat diketahui dengan beberapa cara yaitu melalui penilaian konsumsi pangan, antropometri, biokimia, dan klinis. Setiap cara penilaian status gizi tersebut melengkapicara yang lainnya, dengan demikian membantu dalam penyediaan indikator tambahan untuk mendukung penilaian yang lebih lengkap (Riyadi 1995).
            Antropometri sudah digunakan pada remaja dalam konteks yang berhubungan dengan status gizi dan kesehatan. IMT direkomendasikan sebagai dasar indikator antropometri untuk kekurusan (thinness) dan overweight pada masa remaja. BB/U dianggap tidak informatif atau menyesatkan bila tidak ada informasi tentan g TB/U. Pendekatan konvesional terhadap kombinasi penggunaan BB/U dan TB/U untuk menilai massa tubuh dianggap aneh dan memberikan hasil yang bias. Data referensi BBfl-B memiliki keuntungan karena tidak memerlukan informasi tentang umur kronologis. Tetapi, hubungan BB/TB berubah secara dramatis menurut umur dan menurut status kematangan
seksualselama remaja (Riyadi 2001). Karena berbagai keterbatasan tersebut, IMT menurut umur (|MT/U) direkomendasikan sebagai indikator
terbaik untuk remaja. lndikator ini memerlukan informasi tentang umur. lndikator inijuga sudah divalidasi sebagai indikator lemak tubuh total pada persentil atas, dan indikator ini juga sejalan dengan indikatorindikator
yang direkomendasikan untuk orang dewasa. lndeks massa tubuh diukur dengan mengguna kan rum us I MT=BB/IB 2 (kg/ m2).
            Status gizi kelompok orang ditentukan melalui suatu perhitungan statistik dengan menghitung angka nilai hasil penimbangan dibandingkan dengan angka rata-rata atau median dan standar deviasi (sD) dari suatu angka acuan standar WHo. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai Z-skor adalah (supariasa et al.2001);

Z-skor =
Rumus di atas dapat digunakan untuk menghitung nilai z-skor dari suatu nilai IMT/u. Nilai Z-Skor yang diperoleh kemudian dapat digunakan untuk menentukan jenis status gizi anak umur di atas 5 tahun sampai 19 tahun.
Untuk mengukur status gizi remaja digunakan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan standar NCHS-wHO bagi remaja atau dengan menggunakan lndeks Massa Tubuh (lMT).
 Alat ukur yang digunakan
 Untuk mengukur tinggi badan biasanya digunakan alat yang disebut Microtoise dan untuk mengukur berat badan menggunakan Timbangan rnjak.
Mengukur tinggi badan
1.    Posisikan anak berdiritegak lurus di bawah microtoise membelakangidinding.
2.    Posisikan kepala anak berada di bawah alat geser microtoise dan pandangan lurus ke depan.
3.    Posisikan anak tegak bebas dan bagian belakang kepala, tulang belikat, pantat serta tumit menempel di dinding.
4.    Posisikan kedua lutut dan tumit dalam keadaan rapat
5.    Tarik kepala microtoise sampaipuncak kepala anak
6.    Baca angka pada jendela baca yang berada pada garis merah, dan mata pembaca harus sejajar dengan garis merah.
 



Mengukur berat badan
1.    Letakkan timbangan di tempat yang datar, kemudian pastikan posisi bandul pada angka nol dan jarum dalam keadaan seimbang.
2.    Tanggalkan alas kaki dan jangan menggunakan pakaian yang tebal atau berlebihan, sehingga mempengaruhi berat badan
3.    Timbanglah berat badan dengan melihat skala yang terdapat pada timbangan atau menggeser bandultimbangan sampai memperoleh berat badan yang sesungguhnya.


Cara mengukur KEK dengan menggunakan UIA Pengukuran lingkar lengan atas (Lll-A) untuk mengetahui risiko kekurangan
energy kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizidalam jangka pendek.
Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.
Hal-halyang perlu diperhatikan dalam pengukuran LILA
1.    Pengukuran dilakukan rdibagian tengah bahu dan siku lengan kiri,
2.    Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.
3.    Alat pengukur dalam keadaan baik dalam artitidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.
7.    ISTILAH-ISTILAH DALAM PERTUMBUHAN REMAJA
a)    Adolesens : masa remaja
b)    lmaturitas emosi : perkembangan emosi seseorang yang belum matang sesuai usianya.
c)    Menarche : haid atau menstruasi pertama pada seorang anak
d)    Perkembangan psikososiar : perkembangan mentar emosionar
e)    Tingkat maturitas keramin: tingkat petumbuhan dan perkembangan ciri_ciri kelamin atau seksualsekunder pada anak remaja.
8.    EVALUASI PERTUMBUHAN REMAJA
Dengan IMT' akan diketahui apakah berat badan seseorang remaja kurus' dikatakan normal atau gemuk' Pengukuran status gizi anak dapat dilakukan dengan indeks antropometri dan menggunakan indeks massa tubuh menurut umur (|MT/U) anak. untuk menghitung IMT dapat digunakan rumus sebagai berikut:

IMT =


lndeks IMT/U menurut WHO 2007 adarah sebagai berikut:
No
Katagori
Z score (SD)
1
Sangat gemuk
>2 SD
2
Gemuk
>1SDs/d<ZSO
3
Normal
≥-2SDs/d≤1SD
4
Kurus
≥-3SDs/d.<-SD
5
Sangat Kurus
<-SD

contoh: Eko dengan tinggi badan 14g cm mempunyai berat badan 3g kg, Umur 14 tahun (186 bulan) maka tMT Eko adalah :
            |MT/U Eko berdasarkan tabel Baku IMT menurut umur dan Jenis Kelamin  (10-18 thn) : Adalah Normal

KESIMPULAN
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsitubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang.terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perem pua n, pe ruba ha n fisik mengikuti uruta n-urutan terte ntu.
Faktor-faktor internar dan eksternar yang semuanya ikut mempengaruhi

pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi' Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu.

SUMBER KUTIPAAN

3.    https://www.google.co.id/search?q=pertumbuhan%20remaja&gws_rd=ssl. ./jam:08.03.tanggal;6-Apr-15
4.    https://4stoety.wordpress.com/2012/10/16/perkembangan-remaja/./jam:08.03.tanggal;6-Apr-15

Awalia Andrie Nugroho @Banyumas